BIOLOGI : GENETIKA (persilangan monohibrid dan dihibrid)
BIOLOGI
|
KELOMPOK II
KHAERUNNISA
NUR MUTHMAINNAH AWALIYAH
NURUL IZZAH SYAM
RIZKA AMALIAH A
ST. KHADIJAH
YUNITA AMALIA AMRAN
XII IPA 4
SMAN 1 BAJENG GOWA
|
LAPORAN
|
·
Tujuan
Untuk menguji Hukum
Mendel dengan persilangan monohybrid dan dihibrid
A.
Hukum
Mendel
Reproduksi
(perkembangbiakan) secara seksual terjadi melalui peleburan gamet jantan dan
gamet betina. Menurut Mendel, setiap sifat dikendalikan oleh sepasang faktor
keturunan yang disebut gen. Pada
pembentukan gamet dalam peristiwa meiosis, pasangan kedua gen berpisah.
Kemudian pada saat fertilisasi, gamet-gamet yang mengandung gen itu akan
melebur secara acak. Pada praktikum ini, kita akan mempelajari angka-angka
perbandingan Mendel melalui teori kemungkinan serta memahami pengertian
dominan, resesif, fenotipe, dan genotype.
·
Alat
dan bahan
1.
Model gen (atau kancing) berwarna hitam
dan putih masing-masing 100 biji.
2.
Dua buah kotak genetika yang diberi nama
“kotak jantan” dan “kotak betina”
·
Cara
kerja
1.
Sediakan model gen hitan da putih
masing-masing 100 biji.
2.
Pisahkan sepasang model gen hitam dan
sepasang model gen putih .
3.
Pisahkan pasangan gen pada langkah nomor
2.
4.
Perlakuan ini dimisalkan peristiwa
pemisahan genpada pembentukan gamet baik oleh individu hitam maupun individu
putih. Gabungkan model gen jantan hitam dan model betina putih dan begitu pula
sebaliknya. Hasil yang terbentuk adalah F1, keturunan individu hitam dan putih.
5.
Pisahkan kembali model gen hitam dari
model gen putih (pada nomor 4). Perlakuan ini menggambarkan pemisahan gen pada
pembentukan gamet oleh F1.
6.
Letakkan sama banyak model gen betina
dan model gen jantan baik hitam maupun putih kedalam kotak terpisah, yaitu
kedalam “kotak betina” dan “kotak jantan”.
7.
Dengan mata tertutup, ambillah secara
acak (dikocok dahulu sebelumnya) sebuah gen dari masing-masing kotak, kemudian
pasangkan.
8.
Lakukan terus-menerus pengambilan model
gen dari kedua kotak sampai habis.
9.
Catatlah setiap pasangan model gen yang
diambil itu kedalam tabel pengamatan data berikut ini.
Tabel Hasil
Pengamatan.
No
|
Pasangan
|
Turus
|
Jumlah
|
1
|
Hitam
- hitam
|
24
|
|
2
|
Hitam
- putih
|
52
|
|
3
|
Putih
- putih
|
24
|
|
Jumlah seluruhnya
|
100
|
·
Pembahasan
Berdasarkan
praktikum yang telah kami lakukan, kami mendapatkan hasil pengamatan pada tabel
diatas yang dapat diketahui bahwa pasangan Hitam – hitam sebanyak 24, hitam – putih sebanyak 52, dan putih –
putih sebanyak 24. Dengan demikian
jumlah seluruhnya yaitu 100.
Pada
pengamatan percobaan yang dilakukan dengan menggunakan 100 butir kancing
berwarna hitam dan 100 butir kancing berwarna putih, menjelaskan bahwa sifat
dominan yang tampak pada hasil persilangan tersebut adalah Hitam - Putih.
Sehingga semua hasil keturunan didominasi oleh Hijau-Putih. Pada percobaan
ini dapat dimisalkan butir kancing berwarna hitam bergenotipe HH dan kancing
berwarna putih bergenotipe hh, maka persilangan tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
P (genitif): HH
>< hh
(hitam) (putih)
Gamet:
H >< h
F1:
Hh (hitam)
·
Pertanyaan
1.
Dari hasil pencatatan data diatas,
buatlah perbandingan frekuensi antara
pasangan pasangan : (hitam - hitam) : (hitam - putih) : (putih - putih) = . . .
: . . . : . . .
Jawab :
24 : 52 : 24 disederhanakan menjadi =
6 : 13 : 6
2.
Kalau pasangan-pasangan model gen hitam
– putih yang disusun sedemikian rupa sehingga model gen hitam diatas yang putih
, warna apa yang tertutup dan warna apa yang menutupnya?
Jawab : Warna yang tertutup adalah
putih, sedangkan warna yang menutupnya adalah hitam. Hal ini berarti jenis
persilangannya adalah monohybrid dimana gen hitam adalah sifat dominan dan gen
putih resesif.
3.
Pasangan model gen manakah yang dimaksud
pada soal nomor 2?
Jawab : Pasangan model gen hitam dominan
dan gen putih resesif
4.
Bagaimanakah perbandingan jumlah
pasangan-pasangan gen tersebut apabila pasangan hitam – putih diletakkan
seperti pada nomor 2?
Jawab : 19 : 6 ( Hitam – hitam = 6 dan
hitam – putih = 13 serta putih – putih = 6)
5.
Berapa macam pasangan model gen yang
kamu peroleh? Jelaskan!
Jawab : Ada 3 macam pasangan model gen
yaitu HH, Hh, dan hh.
6.
Dilihat dari warna yang tampak saja,
berapa macam pasangan model gen?
Jawab : Ada 3 macam model gen yaitu
Hitam – hitam, hitam – putih, dan putih – putih.
7.
Apabila percobaan diatas adalah
persilangan antara dua hewan yang F1-nya berfenotipe bulu hitam dengan fenotipe
H, dan model gen hitam adalah gen yang bersifat dominan dan diberi simbol H,
sedangkan gen putih bersifat resesif diberi simbol h, maka :
a. Lengkapilah
skema persilangan dibawah ini dengan menuliskan genotipenya!
F1 hitam x hitam (fenotipe)
Hh Hh (genotipe)
Gamet
H h H h F2 hitam hitam hitam putih
HH Hh Hh
hh
b. Bagaimana
perbandingan fenotipe F2?
B.
Persilangan
Monohibrid
Salah
satu percobaan Mendel adalah persilangan antara tanaman kapri berbiji bulat
dengan tanaman kapri berbiji kisut. Persilangan ini menghasilkan biji yang
seluruhnya berbentuk bulat. Apabila biji pada turunan pertama ditanam dan
dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri , dihasilkan bji bulat dan kisut
dengan perbandingan 3 : 1. Hal ini terjadi karena peristiwa dominansi dan
segregasi. Melalui kegiatan ini, kita akan mempelajari prinsip dominansi dan
segrasi dengan mengamati perkawinan
silang kapri biji bulat dengankapri biji kisut.
·
Pertanyaan
Misalnya faktor yang
menyebabkan biji bulat dilambangkan dengan B dan faktor biji kisut dilambangkan
dengan b, maka:
1.
Tuliskan genotype kapri parental
homozigot yang berbiji bulat dan yang berbiji kisut!
Jawab : BB
dan bb
2. Berapa macam gamet yang dihasilkan oleh
kapri biji bulat pada persilangan F1, tuliskan pada diagram!
Jawab : Dua, yaitu H dan h
3.
Bagaimana genotype dan berapa macam
fenotipe yang muncul pada F2 serta bagaimana perbandigannya.
Jawab : Genotype yang dihasilkan ada 4
yaitu BB, Bb, Bb, dan bb. Kemudian ada 2 macam fenotype yang muncul yaitu bulat dan kisut.
Perbandingan fenotipenya = Bulat : Kisut = 3 : 1
Perbandingan genotypenya = BB : Bb : bb
= 1 : 2 : 1
4.
Apakah yang menyebabkan terjadinya
perbandingan fenotipe pada soal diatas?
Jawab : Yaitu karena adanya perkawinan
silang antara 2 individu dengan satu sifat beda.
C.
Sifat
intermediet
Pada praktikum yang
lalu, kita telah mempelajari prinsip dominansi dan prinsip segregasi. Pada
Persilangan monohybrid dihasilkan perbandingan
fenotipe pada F2 = 3 : 1. Dalam kegiatan ini, kita akan mempelajari sifat
intermediet serta perbandingan fenotipe F2-nya berdasarkan percobaan yang
dilakukan oleh Mendel. Pada kegiatan ini, kita akan menggunakan cara
persilangan dari tanaman Antirrhinum
majus.
Hasil percobaan Mendel
pada tanaman Antirrhinum majus adalah
sebagai berikut. Persilangan Antirrhinum
majus merah dan putih menghasilkan keturunan F1 berupa Antirrhinum majus berbunga merah muda. Jika keturunan F1 ditanam
dan diserbuk sesamanya, maka tanaman yang dihasilkan ada 3 macam , yaitu
berbunga merah, merah muda, dan putih dengan perbandingan 1 : 2 : 1.
· Pertanyaan
1.
Jika faktor penyebab bunga berwarna
merah dilambangkan M dan faktor penyebab warna putih m, tuliskan genotype Antirrhinum majus merah, Antirrhinum majus putih, dan Antirrhinum
majus merah muda!
Jawab : MM, mm, dan Mm
2.
Berdasarkan sifat yang diturunkan, apa
perbedaan antara pembastaran kapri bulat dengan kapri kisut dibandingkan
pembastaran Antirrhinum majus tersebut
diatas?
Jawab : Pembastaran kapri bulat dengan
kapri kisut menghasilkan keturunan yang sifatnya pas atau cukup, tidak berada
dipertengahan sifat,. Sedangkan pembastaran Antirrhinum
majus menghasilkan keturunan yang sifat dari keturunannya itu tidak pas
atau tidak sempurna, karena sifatnya ada
diantara kedua induknya.
3.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
pembastaran intermediet dan pembastaran dominansi penuh!
Jawab :
Pembastaran intermediet adalah persilangan antara dua individu dengan
dua sifat
berbeda yang dimana hasil keturunannya
merupakan perpaduan sifat dari kedua induknya, karena gen dominan tidak mampu
menutupi alel resesif secara sempurna. Kemudian pembastaran dominansi penuh
adalah persilangan dua individu dengan
dua sifat beda yang dimana keturunannya sifat dominan lebih menguasai sifat
resesif.
4.
Buatlah skema perkawinan sampai F2
lengkap dengan fenotipe, genotype dan perbandingan hasil!
5.
Faktor- faktor apa saja yang menyebabkan
terjadinya perbandingan genotype dan fenotipe
tersebut?
Jawab :
D. Prinsip
Pengelompokan Secara Bebas
·
Alat
dan Bahan
1.
Dua buah kotak genetika dan model gen
berwarna kuning (K), putih (k), cokelat (B), dan hijau (B), masing-masing
berjumlah 96 buah.
2.
Kain penutup mata
·
Cara
kerja
Dilakukan suatu model pembastaran
tanaman kapri yang berbiji bulat berwarna kuning dengan kapri berbiji kisut
berwarna hijau. Bulat dominan terhadap kisut dan kuning dominan terhadap hijau.
Keterangan :
1.
Model gen kuning (K), merupakan gen yang
membawa sifat warna kuning pada biji dan bersifat dominan.
2.
Model gen putih (k), merupakan gen yang
membawa sifat warna hijau dan bersifat resesif.
3.
Model gen cokelat (B), merupakan gen
yang membawa sifat bentuk biji bulat dan bersifat dominan.
4.
Model gen hijau (b), merupakan gen yang
membawa sifat bentuk biji kisut dan bersifat resesif; genotype F1 adalah KkBb.
Perlakuan
1.
Ikatkan model gen K dengan k, dan model B
dengan b, kemudian masukkan kedua pasangan gen itu kedalam satu kotak.
2.
Dalam pembentukan gamet terjadi segregasi , K
berpisah dengan k, B ber pisah dengan b Bukalah ikatan K dengan k, demikian
pula B dengan b. Masukkan K dan k ke
satu kotak, serta B dan b ke kotak yang lain.
3.
Gamet yang dibentuk harus mengandung
faktor warna dan faktor keadaan biji. Dengan mata yang telah tertutup, ambil dan
kemudian ikatlah secara acak gen dari kotak yang satu dengan gen dari kotak
yang lain.
4.
Tulislah di dalam tabel berikut ini
hasil kombinasi gen yang Anda peroleh.
Tabel
Hasil
Kombinasi Gen dalam Gamet
Kombinasi gen
dalam gamet
|
Jumlah
|
BBKK :
BBKk :
BBkk :
BbKK :
BbKk :
Bbkk :
bbKK :
bbKk :
bbkk :
|
7
10
7
11
26
12
4
14
5
|
·
Pembahasan
Kombinasi gen yang terdapat dalam
gamet diperoleh karena segregasi dan pengelompokan secara bebas dikenal dengan
HK II Mendel . Menurut hukum ini, setiap
gen/sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat lain. Hukum
Mendel II ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrid, yaitu persilangan
dengan dua sifat beda. Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, kami memperoleh
sifat bulat kuning sebanyak 54, bulat hijau 19, keriput kuning 18 dan keriput
hijau adalah 5. Jadi jumlah keseluruhan yaitu 96, sesuai engan jumlah
pengambilan kancing pada saat dilakukan praktik tersebut.
5. Untuk
mendapatkan angka-angka perbandingan genotype dan fenotipe pada F2, isilah
tabel berikut ini.
Gamet Bet
Gamet
Jantan
|
BK
|
Bk
|
bK
|
Bk
|
BK
|
BBKK
|
BBKk
|
BbKK
|
BbKk
|
Bk
|
BBKk
|
BBkk
|
BbKk
|
Bbkk
|
bK
|
BbKK
|
BbKk
|
bbKK
|
bbKk
|
bk
|
BbKk
|
Bbkk
|
bbKk
|
Bbkk
|
·
Pertanyaan
1.
Berapa macam genotype yang muncul?
Jawab : Ada 9 genotype yang muncul, yaitu BBKK, BBKk,
BBkk, BbKK, BbKk, Bbkk, bbKK, bbKk, dan bbkk.
2.
Berapa macam fenotipenya?
Jawab : Fenotipe yang
di hasilkan ada 4 yaitu Bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning dan keriput hijau.
3.
Bagaimana perbandingan fenotipenya?
Jawab : Bulat kuning : Bulat hijau : Keriput kuning :
Keriput hijau adalah 54 : 19 : 18 : 5
4.
Berapa macam gamet yang kamu peroleh?
Jawab : 4 macam, yaitu BK, Bk, bK, dan bk
·
Kesimpulan
1. Hasil yang
diperoleh dari persilangan monohibrid
sesuai dengan bunyi Hukum Mendel I.
2. Hasil yng
diperoleh dari persilangan dihibrid sesuai dengan bunyi hokum Mendel II. Namun,
hasil persilangan tidaklah selalu sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh
hukum Mendel, karena dalam persilangan dilakukan pembulatan dalam penjumlahan.
3. Hukum Mendel
memang nyata dan penyimpangan yang terjadi bukanlah penyimpangan yang
nyata melainkan penyimpangan yang semu karena masih mengikuti hukum Mendel.
Komentar
Posting Komentar